Senin, 03 November 2014

ucapan,ejaan,kata dan jenis-jenis kata



1.      Ucapan dan Ejaan

·         Ucapan
Bahasa Indonesia bagi sebagian besar penuturnya adalah bahasa kedua.
Para penutur yang berbahasa Indonesia, bahasa Indonesia mereka terpengaruh
oleh bahasa daerah yang telah mereka kuasai sebelumnya. Pengaruh itu dapat
berkenaan dengan semua aspek ketatabahasaan. Pengaruh yang sangat jelas ialah
dalam bidang ucapan. Pengaruh dalam ucapan itu sulit dihindarkan dan menjadi
ciri yang membedakan ucapan penutur bahasa Indonesia dari daerah satu dengan
daerah yang lain. Sering dengan mudah kita dapat menentukan daerah asal
seorang penutur berdasarkan ucapan bahasa Indonesianya.
 
·         Ejaan

1. Pengantar
Ejaan penting sekali artinya dalam  kaitannya dengan penggunaan bahasa
Indonesia produktif tulis. Dalam tulis-menulis orang tidak hanya dituntut untuk
dapat menyusun kalimat dengan baik, memilih kata yang tepat, melainkan juga
mengeja kata-kata dan kalimat tersebut sesuai dengan ejaan yang berlaku. Dalam
surat-surat pribadi dan kalimat catatan harian misalnya, ketaatan dalam EYD tidak
mutlak. Dalam karangan ilmiah, dalam makalah, dan dalam surat-surat perjanjian,
kaidah ejaan harus betul-betul ditaati. 
Sebelum, EYD diumumkan, dalam tulis menulis dipergunakan Ejaan
Soewandi atau ejaan Republik. Ejaan tersebut diumumkan berlakunya terhitung
mulai 19 maret 1947. sebelum ejaan Soewandi berlaku Ejaan Van Ophuysen yang
ketentuannya dimuat dalam Kitab Logat Melajoe yang disusun dengan bantuan
Engku Nawawi Gelar Soetan Ma’Mur dan Muhammad Taib Soetan Ibrahim.
Ejaan  ini dinyatakan mulai berlaku sejak tahun 1901, sebelum ejaan Van
Ophuysen berlaku dalam tulis menulis  dalam bahasa Melayu, digunakan huruf   2
Jawi atau Arab Melayu dan juga dengan huruf Latin dengan ejaan yang tidak
teratur.

·         Fungsi dan tanda baca
1. Tanda titik (.)
Fungsi dan pemakaian tanda titik:
  • Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan,
  • Diletakan pada akhir sinkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan,
  • Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum,
Contoh :
  • Menggunakan tanda baca dengan benar agar tidak terjadi kesalah pahaman.
  • Dr. Adit senang mengobati orang sakit.
  • Kutipan menarik itu diambil dari hlm 5 dan 8. 
2. Tanda Koma (,)
Fungsi dan pemakaian tanda koma antara lain:
  • Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang,
  • Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat,
  • Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam kalimat, dll.
Contoh :
  • Studio tersebut tersedia berupa gitar, drum dan bass.
  • Apabila keliru memilih bidang spesialisasi, usaha tidak dapat melaju. 
  • “Jangan buang sampah sembarangan,” kata Rudi.
3. Tanda Seru (!)
Fungsi dan pemakaian tanda seru :
  • Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.
Contoh :
  • Jangan letakan benda itu di depan saya !
4. Tanda Titik Koma (;)
Fungsi dan pemakaian titik koma adalah:
  • Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara
  • Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
  Contoh :
  • Hari makin sore; kami belum selesai juga. 
  • Desi sibuk bernyanyi; ibu sibuk bekerja di dapur; adik bermain bola. 
5. Tanda Titik Dua (:)
Tanda Titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikut
  • Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
  • Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
  • Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan
Contoh :
  • Fakultas Ekonomi UPN Jogja memiliki tiga jurusan: Akuntansi, Managemen, dan Ilmu Ekonomi. 
  • Project By: Alland Project
2.      Kata dan Pilihan  Kata

·         Pengertian kata
Dikehidupan sehari-hari kita selalu berbicara, disetiap pembicaraan kita pasti kita mengeluarkan kata-kata. nah apasih arti dari 'KATA' itu?
Pengertian kata atau definisi kata secara sederhana adalah sekumpulan huruf yang mempunyai arti. Namun kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) memiliki “cara tersendiri” dalam mendefisikan “kata”. Pertama, pengertian kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat di gunakan dalam berbahasa. Pengertian kata juga sebanding dengan pengertian ujar atau bicara.
Kata adalah sederetan huruf yang diapit dua spasi dan mempunyai arti. Menurut Bloomfield (dalam Chaer, 1994:163), “kata adalah satuan bebas terkecil (a minimal free form).” Contoh kata, kumbang, hinggap, dan bunga.
Jika ditinjau dari segi bahasa, pengertian kata adalah morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas. Atau dengan definisi lain, sebuah satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal (misalnya gelas, handuk, gembira) atau gabungan morfem (misalnya pendatang, pembuat, mahakuasa)

sumber : http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.definisi/pengertian-kata.html

·         Jenis – jenis kata
1. Kata Kerja (Verba)
Kata kerja atau verba adalah kata yang menyatakan perbuatan atautindakan, proses, dan keadaan yang bukan merupakan sifat.Kata kerja pada umumnya berfungsi sebagai predikat dalam kalimat.
Ciri kata kerja:
1. Dapat diberi aspek waktu, seperti akan, sedang, dan telah
    Contoh: akan mandi, akan tidur, sedang makan, telah pulang
2. Dapat diingkari dengan kata tidak
    Contoh: tidak makan, tidak tidur.
3. Dapat diikuti oleh gabungan kata dengan + KB/KS
    Contoh: Pergi dengan adik, menulis dengan cepat.
Macam-macam kata kerja (verba):
a. Verba dasar bebas, seperti: duduk, makan, mandi, minum, pergi, pulang, tidur
b. Verba turunan, terdiri atas:
1. Verba berafiks:
Contoh: ajari, bernyanyi, bertaburan.
2. Verba bereduplikasi:
Contoh: bangun-bangun, ingat-ingat, makan-makan, marah-marah.
c. Verba berproses gabung:
Contoh:  bernyanyi-nyanyi, tersenyum-senyum, makan-makan.
d. Verba majemuk :
Contoh:  cuci mata, campur tangan, unjuk gigi.
e. Verba transitif (kata kerja yang membutuhkan objek)
Contoh :  -  Saya menulis surat.
                                 S         P           O
                -   Adik membeli balon.
                                    S           P          O
f. Verba intransitif (kata kerja yang tak memerlukan objek)
Contoh :   -  Mereka duduk di taman.   
                                    S           P               K
                             -  Anak-anak itu bersepeda di sepanjang pantai.
                                     S                       P                    K
                             -   Adik sedang mandi.
                                    S               P

2. Kata Sifat (Adjektiva)
Kata sifat atau adjektiva adalah kata yang menerangkan sifat, keadaan watak, dan tabiat orang/binatang/ benda.Kata sifat umumnya berfungsi sebagai predikat, objek dan penjelas subjek.
Ciri-ciri kata sifat:
1. Dapat diberi keterangan pembanding lebih, kurang, dan paling
            Contoh:  lebih indah, kurang bagus, paling kaya.
2. Dapat diberi keterangan penguat: sangat, amat, benar, terlalu, dan sekali
            Contoh: sangat senang, amat keras, mahal benar, terlalu berat, sedikit sekali.
3. Dapat diingkari dengan kata tidak
Contoh: tidak benar, tidak halus, tidak sehat, dan sebagainya.
Macam-macam adjektiva:
a.  Ajektiva dasar, seperti  adil, afdol, bangga, baru, cemas, disiplin, anggun, bengkak.
b. Adjektiva turunan terdiri atas:
1. adjektiva berafiks
            contoh: terhormat, terindah, kesakitan, kesepian, keinggris-inggrisan.
 2. adjektiva bereduplikasi
            contoh:  muda-muda, elok-elok, cantik-cantik.
3. adjektiva berafiks –i, -wi, -iah
contoh:  abadi, duniawi, insani, ilmiah, rohaniah, surgawi.
  1.  Adjektiva deverbalisasi, misalnya:  melengking, terkejut, menggembirakan, meluap.
  2.  Adjektiva denominalisasi, misalnya: berapi-api, berbudi, budiman, kesatria, berbusa.
  3.  Adjektiva de-adverbialisasi, misalnya : bersungguh-sungguh, berkurang, bertambah.
  4.  Adjektiva denumeralia, misalnya: manunggal, mendua, menyeluruh.
  5.  Adjektiva de-interjeksi, misalnya: aduhai, sip, asoy.
  6.  Adjektiva majemuk, misalnya: panjang tangan, buta huruf, lupa daratan, tinggi hati.
  7. Adjektiva eksesif (berlebih-lebihan), misalnya :alangkah gagahnya, bukan main kuatnya, Maha kuasa.3. Kata Keterangan (Adverbia)
  8. Kata keterangan atau adverbia adalah kata yang memberi keterangan
  9. pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat.

3. Kata Keterangan (Adverbia)
 Macam-macam adverbia:
  1. Adverbia dasar bebas, misalnya: alangkah, agak, akan, amat, nian, niscaya, tidak, paling,
pernah, pula, saja, saling.
b.  Adverbia turunan terbagi atas:
1.  Adverbia reduplikasi, misalnya: agak-agak, lagi-lagi, lebih-lebih,paling-paling.
2.  Adverbia gabungan, misalnya: belum boleh, belum pernah, atau tidak mungkin.
3.  Adverbia  yang berasal dari berbagai kelas, misalnya: terlampau, agaknya, harusnya,
     sebaiknya, sebenarnya, secepat-cepatnya.

4.  Kata Benda (Nomina), Kata Ganti (Pronomina), Kata Bilangan (Numeralia)
a.  Kata Benda (Nomina)
Kata benda atau nomina adalah kata yang mengacu kepada sesuatu benda (konkret maupun abstrak).Kata benda berfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap, dan keterangan.
Ciri-ciri kata benda:
1. Dapat diingkari dengan kata bukan.
Contoh : bukan gula, bukan rumah, bukan mimpi, bukan pengetahuan.
2. Dapat diikuti dengan gabungan kata yang + KS (kata sifat) atau yang sangat + KS
Contoh : buku yang mahal, pengetahuan yang sangat penting, orang yang baik.
Macam-macam nomina:
  • Nomina bernyawa, misalnya: Umar, Abdullah, nenek, nona, ayah, kerbau, ayam.
  • Nomina tak bernyawa, misalnya: nama lembaga, hari, waktu, daerah, bahasa.
  • Nomina terbilang, misalnya: kantor, rumah, orang, buku.
  • Nomina tak terbilang, misalnya: udara, kebersihan, kemanusiaan.
  • Nomina kolektif, misalnya: cairan, asinan, buah-buahan, kelompok.
  • Nomina ukuran, misalnya: pucuk, genggam, batang, kilogram, inci.
  • Nomina dari   proses nominalisasi, misalnya: keadilan, kenaikan, pembicara, pemotong, anjuran, simpulan, pengumuman, pemberontakan.
  • Nominalisasi dengan  si dan  sang, misalnya: si kecil, si manis, sang kancil, sang dewi.
  • Nominalisasi dengan  yang, misalnya: yang lari, yang berbaju, yang cantik.
b. Kata Ganti (Pronomina)
Kata ganti atau pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacupada nomina lain.  Pronomina berfungsi untuk mengganti kata benda ataunomina.
Macam-macam pronomina:
      Ada tiga macam pronomina dalam bahasa Indonesia, yakni (1)  pronominal persona, (2)  pronomina penunjuk  (3)  pronomina penanya.

1. Pronomina Persona
  • Pronomina reduplikasi, misalnya: kita-kita, dia-dia, dan beliau-beliau.
  • Pronomina berbentuk frasa, misalnya: kamu sekalian, aku ini, dia itu.
  • Pronomina takrif, terbatas pada pronomina persona (orang) misalnya:
  • Pronomina persona I (kata ganti orang I) : saya, aku (tunggal),
  • dan kami, kita (jamak)
  • Pronomina persona II (kata ganti orang II) : kamu, engkau, Anda (tunggal), dan kalian, Anda sekalian (jamak)
  • Pronomina persona III (kata ganti orang III) : ia, dia, beliau (tunggal), dan mereka (jamak)
  • Pronomina tak takrif, tidak menunjuk pada orang atau benda tertentu, misalnya : sesuatu, seseorang, barang siapa, siapa, apa-apa, anu, dan masing-masing sendiri.
2. Pronomina Penunjuk
Pronomina Penunjuk dalam bahasa Indonesia ada tiga macam.
  • Pronomina penunjuk umum: ini, itu, dan anu.
  • Pronomina penunjuk tempat: sini, situ, atau sana.
  • Pronomina penunjuk ihwal: begini dan begitu.
Pronomina Penanya :
Pronomina penanya adalah pronomina yang dipakai sebagai pemarkah pertanyaan.Contoh:  siapa, apa, mana, mengapa, kapan, dimana, bagaimana, dan berapa.
c. Kata Bilangan (Numeralia)
Kata bilangan atau numeralia adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya orang, binatang, dan benda.
Numeralia utama (kardinal), terdiri atas:
  • Bilangan penuh, misalnya: satu, dua, tiga, puluh, ribu, juta.
  • Bilangan pecahan, misalnya: sepertiga, duapertiga, lima perenam.
  • Bilangan gugus, misalnya: selikur (21), lusin, gros, kodi, atau ton.
  • Numeralia tingkat, yaitu numeralia yang menunjukkan urutan atau struktur
Misalnya:  pertama, kesatu, kedua, keempat, ketiga belas.
 Numeralia kolektif, numeralia yang terbentuk oleh afiksasi, misalnya :  ketiga (ke + Num),
 ribuan, ratusan (Num + -an), beratus-ratus, dan bertahun-tahun (ber- + Num)

5.  Kelompok Kata Tugas
Kata tugas terdiri atas:
a. Kata Sandang (Artikel)
Kata sandang atau artikel adalah kata yang mendampingi kata benda atau yang
membatasi makna jumlah orang atau benda.
Macam-macam artikel:
a). Artikula/artikel bermakna tunggal, misalnya: sang guru, sang suami, sang juara.
b). Artikula/artikel bermakna jamak, misalnya: para petani, para guru, para ilmuwan.
c). Artikula/artikel bermakna netral, misalnya: si hitam manis, si dia, si terhukum.
d).Artikula/artikel bermakna khusus, misalnya: Sri Baginda, Sri Ratu, Sri Paus (gelar
     kehormatan),  Hang Tuah, dan Dang Halimah (panggilan pria dan wanita dalam sastra
     lama)
b. Kata Depan (Preposisi)
Kata depan atau preposisi adalah kata yang selalu berada di depan kata benda, kata sifat, atau kata kerja untuk membentuk gabungan kata depan(frasa preposisional).
Macam-macam preposisi:
a). Preposisi dasar, misalnya:  di , ke, dari, akan, antara, kecuali, bagi, dalam, daripada, tentang, pada, tanpa, untuk, demi, atas, depan, dekat.
b). Preposisi turunan, terdiri atas:
(a). gabungan preposisi dan preposisi, misalnya : di depan, ke belakang, dari muka.
(b). gabungan  preposisi + preposisi +  non-preposisi, misalnya : di atas rumah, dari
       tengah-tengah kerumunan.
(c). gabungan preposisi + kelas kata + preposisi + kelas kata, misalnya dari rumah ke
       jalan, dari Bogor sampai Jakarta, dari pagi hingga petang.
(d).  Preposisi yang menunjukkan ruang lingkup, misalnya sekeliling, sekitar, sepanjang,
      seputar.
c. Kata Hubung (Konjungsi)
Kata hubung atau konjungsi adalah kata yang  berfungsi menghubungkan dua kata atau dua kalimat.
Macam-macam konjungsi:
  • Konjungsi penambahan, misalnya: dan, dan lagi, tambahan lagi, lagi pula.
  • Konjungsi urutan, misalnya: lalu, lantas, kemudian, setelah itu.
  • Konjungsi pilihan, misalnya: atau
  • Konjungsi perlawanan, misalnya:  tetapi, sedangkan, namun, sebaliknya, padahal.
  • Konjungsi menyatakan waktu, misalnya: ketika, sejak, saat, dan lain-lain
  • Konjungsi sebab-akibat, misalnya: sebab, karena, karena itu, akibatnya dan lain-lain
  • Konjungsi persyaratan, misalnya: asalkan, jikalau, kalau, dan lain-lain
  • Konjungsi pengandaian, misalnya: andaikata, andaikan, seandainya, seumpamanya.
  • Konjungsi harapan/tujuan, misalnya: agar, supaya, hingga.
  • Konjungsi perluasan, misalnya: yang
  • Konjungsi pengantar objek, misalnya: bahwa
  • Konjungsi penegasan, misalnya: bahkan dan malahan
  • Konjungsi pengantar wacana, misalnya: adapun, maka, jadi.


Minggu, 19 Oktober 2014

TUGAS I

I A.PERAN DAN FUNGSI BAHASA
                Secara umum bahasa di definisikan sebagai lambang. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa system lambang bunyi yang di hasilkan alat ucap manusia. Sebagai mana kita ketahui bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata-kata.
            Masing-masing memiliki makna yaitu hubungan abstrak kata sebagi lambang dengan objeck atau konsep yang di wakili kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa di susun secara alfabetis. Atau menurut urutan abjat di sertai perjalanan artinya dan kemudian di bukakan menjadi sebuah kamus atau leksikon.
            Pada waktu kita berbicara atau menulis kata-kata yang kita ucapkan atau kita tulis tidak tersusun begitu saja, melainkan mengikuti aturan yang ada. Untuk mengikuti gagasan, pikiran atau perasaan, kita harus memiliki kata-kata yang tepat dan juga tersusun dengan aturan bahasa.
            Pada bab berikut nya, sehubung dengan tata bahas akan kita bicarakan secara terperinci fonologi, morfologi, sintaksis semantik dan etimologi. Fonologi ialah bagian tata bahasa yang membahas atau mepelajari bunyi bahasa. Morfologi mepelajari proses pembentuk bahasa secara gramatikal beserta unsur-unsur dan bentuk-bentuk kata. Sintaksis membicarakan komponen-komponen kalimat dan proses pembentukan nya. Bidang ilmu bahasa yang mempelajari bahasa asal-usul bentuk kata adalah etimologi.
B.FUNGSI BAHASA
            Fungsi bahsa seperti yang di sebutkan di atas adalah sebagai alat komunikasi atau sarana untuk menyampaikan informasi ( Fungsi informatif ) tapi bahasa pada dasar nya lebih dari alat penyampaian informasi. Tetapi bahsa pada dasar nya lebih dari sekedar alat untui menyampaikan informasi atau mengutarakan pikiran, perasaan atau gagasan karna bahsa berfungsi:
A.      Tujuan peraktis mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari
B.       Untuk tujuan artistik manusai mengelolah dan menggunakan bahsa dengan seindah-indah nya guna pemuasan rasa estetis manusia.
C.      Sebagia kunci mempelajari pengetahuan lain. Di luarpengetahuan kebahasaan
D.     Untuk mempelajari naska-naska tua guna mengetahui latar belakan sejarah manusia.


            selama adat isti ada, serta perkembangan bahasa itu sendiri ( tujuan filogis ). Di katakan oleh para ahli budaya dan berperadaban. Dengan bahas kita membina hubungan dan kerja sama mengadakan transaksi, dan mengadakan kegiatan sosaial dengan bidan kita masing-masing. Dengan bahasa kita mewarisi kekayaan masa lampau, menghadapi hari ini dan merencanakan masa depan jika di katakan bahwa setiap orang membutuhkan informasi yang bersangkutan dengan bidang studi nya agar lulus dan sukses. Seorang dokter juga sama ia memerlikan informasi tentang kondisi fisik dan pisikis pasiennya agar dapat menyembuhkan nya dengan segera. Inilah fungsi berbahasa baik dalam kehidupan sehari-hari dan banyak lain nya

C. APAKAH BAHSA DAPAT MEMPENGARUHI PRILAKU MANUSIA

            Tentu saja bahasa dapat mempengaruhi prilaku manusia. Mengapa dikatakan seperti itu? Karna fungsi dan peranan bahasa sendiri  dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai alat komunikasi. Alat interpetasi dari serta ekspresi diri.
            Mengapa bahsa di sebut alat komunikasi? Karna dalam kehidupan sehari-hari kita membutuhkan sesuatu yang dapat di gunakan untuk dapat berbicara terhadap orang banyak yaitu alat komunikasi yang sangat baik untuk menyampaikan sesuatu maksud kepada orang lain. Dengan berbahas yang baik dan benar serta penyampaian yang sopan di sertai intonasi yang sopan akan membuat orang lain yang mendengar menjadi paham dan mengerti maksud dan tujuan kita menyampaikan sesuatu. Dengan berkomunikasi yang baik dengan orang lain secara tidak langsung akan menujukan pada orang lain bahwa kita mempunyai prikau yang baik seperti sopan santun.

II B.RAGAM DAN LARAS BAHAS

·         Pengertian ragam dan laras bahasa
Secara umum pengertian ragam dan bahasa adalah satu poin-poin atau susunan-susunan kata-kata demi kata-kata yang lebih spesifik dalam menyampaikan maksud dan tujuan setiap orang

·         Contoh Ragam + Laras di lingkungan sekitar
Ketika dalam dialog antara sesorang Guru dan Siswa

Pak guru : Rino apakah kamu sudah mengerjakan PR?
Rino : Sudah saya kerjakan pak !
Pak guru : baikllah kalau begitu segera di kumpulkan .
Rino : Terim kasi pak !

SUMBER : http//:anjar pras .blogspot.com/11/10/peranan dan fungsi bahasa indonesia.html.
                 http//:wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/peranan-dan-fungsi bahasa.
     http//:rohmzoom.blogspot.com/2013/12ragam-dan-laras-bahasa.html?m=1s



Senin, 20 Januari 2014

PROPOSAL MENEJEMAN RESIKO BERBASISIS (IT) SECURITY & PERMASALAHAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN E-BANKING DI PERBANKAN

PROPOSAL MENEJEMAN RESIKO BERBASISIS (IT) SECURITY

BAB I
PENDAHULUAN

 LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk terbesar di dunia dengan jumlah penduduk 200 juta lebih. Hal ini membuat persaingan dalam meperoleh pekerjaan sangat ketat mengingat Indonesia merupakan negara yang belum maju (masih berkembang). Karena begitu sulit mendapatkan pekerjaan, berbagai jalan pintas pun dipilih seperti mencuri, merampok, dan berbagai tindakan kriminal lainnya seperti contoh pembobolan sistem dalam jaringan bank. Pada zaman sekarang ini teknologi sudah semakin canggih begitu pula tindak kriminalnya. Proses pengiriman dan transaksi uang sudah bisa menembus ruang dan waktu akan tetapi hal ini tidak lepas dari tindak kriminal. Banyak nasabah bank tidak memanfaatkan fasilitas E-Banking karena banyak tindak kriminal seperti pencurian account data sehingga uang nasabah hilang secara tiba-tiba. Maka dari itu PT Mael IT Corporation didirikan untuk memecahkan masalah yang sedang terjadi di dunia perbankan.






TUJUAN

Adapun tujuan pendirian perusahaan ini yaitu memperkenalkan produk software yang dapat membantu perusahaan-perusahaan berbasis IT khusunya perbankan untuk :

v  Memecahkan masalah untuk mengantisipasi praktik cyber crime
v  Memberikan solusi pada perusahaan khususnya perusahaan bank untuk memperketat keamanan
v  sistem yang berbasis IT, seperti transaksi ATM, E-Banking, proteksi account bank, dll
v  Mencegah terjadinya kerusakan sistem database, pencurian dan perusakkan data (Cracker)

MANFAAT

Adapun manfaat yang akan didapatkan oleh perusahaan perbankan yaitu :

v  Terjaminnya keamanan sistem database suatu bank dari berbagai tindak kejahatan seperti pencurian data, perusakkan sistem dan penggandaan data.
v  Mereduksi tindak kejahatan pada perusahaan perbankan, terutama memperkuat keamanan fasilitas
v  E-Banking dan ATM.





BAB III
ANALISIS PERUSAHAAN


PROSPEK USAHA
           
Dengan berdirinya perusahaan yang bergerak di bidang IT ini dan semakin berkembangnya peran teknologi dalam kehidupan masyarakat, maka perusahaan ini diprediksikan akan terus bertahahan dan maju untuk membantu perusahaan-perusahaan yang berbasis IT khusunya perbankan untuk membantu pengamanan fasilitas IT atau E-Banking pada perbankan sehingga mereduksi terjadinya tindak kriminal. 

SASARAN
           
Produk software ini bertujuan untuk memberikan sistem keamanan pada fasilitas IT. -Sehingga perusahaan-perusahaan yang memiliki fasilitas IT dan sistem database seperti E-Banking pada perbankan menjadi partner yang tepat untuk dijadikan mitra kerja sama dalam pengembangan software ini. 






RISIKO

 Evaluasi tentang Usaha (Analisis SWOT)

·         Strength (Kekuatan)

Dengan produk IT yang berkualitas, perushaan ini dapat memenuhi kebutuhan client (Perusahaan berbasis IT) yang membutuhkan pengamanan sistem IT perusahaan yang membutuhkan seperti perusahaan perbankan.

·         Weaknes (Kelemahan)

Persaingan pasar dengan perusahaan luar yang memiliki sumber daya manusia lebih handal dan juga fasilitas teknologi yang lebih mumpuni.

·         Oportunity (Peluang)

Peluang sangat terbuka karena banyak perusahaan yang membutuhkan pengamanan untuk fasilitas IT perusahaan mereka.

·         Threaty (Ancaman)  

Munculnya Perusahaan - perusahaan baru yang sejenis yang berusaha menyaingi perusahaan Mael IT Coporation sehingga menimbulkan persaingan.
BAB IV
PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA

           
        Hardware
100 Unit komputer       x          Rp 6.000.000,-                        =          Rp 600.000.000,-
100 Unit Printer            x          Rp 500.000,-                           =          Rp  50.000.000,-
                                                                        Total               =          Rp 650.000.000,-

        Software
100 paket MS Office                x          Rp 1.700.000,-            =          Rp 170.000.000,-
100 paket original OS               x          Rp 1.500.000,-            =          Rp 150.000.000,-
                                                                        Total               =          Rp 220.000.000,-

        Perlengkapan Alat Kantor
100 Meja Kerja                       x          Rp 2.000.000,-            =          Rp 200.000.000,-
Kertas A4 x 100 Rim               x          Rp 50.000,-                 =          Rp 5.000.000,-
50 Lemari arsip kerja                x          Rp 4.000.000,-            =          Rp 200.000.000,-
                                                                        Total               =          Rp 405.000.000,-




        Biaya Sumber Daya Manusia
10 Personal Trainer                  x          Rp 20.000.000,-          =          Rp 200.000.000,-
10 Sistem Analis                       x          Rp 10.000.000,-          =          Rp 100.000.000,-
50 Programmer                        x          Rp 6.000.000,-            =          Rp 300.000.000,-
                                                                        Total               =          Rp 600.000.000,-

                                                            Total Investasi           =        Rp 1.875.000.000,-
















DAFTAR PUSTAKA

















PERMASALAHAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN E-BANKING DI PERBANKAN
BAB 1
PENDAHULUAN


LATAR BELAKANG

            Teknologi merupakan suatu kemajuan bagi kalangan manusia di seluruh dunia. Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari peran teknologi yang semakin hari semakin canggih, maju, dan makin meringankan pekerjaan manusia.. Dalam dunia Perbankan misalnya, dengan kemajuan teknologi, efektifitas waktu dapat dipercepat dalam sistem transaksi antar nasabah dengan bank maupun nasabah dengan nasabah lainnya. Tidak perlu repot pergi ke kantor cabang yang mungkin jaraknya jauh dari rumah untuk melakukan transaksi, karena hampir seluruh bank telah memiliki sistem E-Banking yang memungkinkan nasabahnya mengakses atau bertransaksi dimanapun secara online.

Keberadaan E-Banking ini ternyata mendapat sambutan positif dari nasabah bank-bank di Indonesia, bahkan dunia. Sebuah survei yang dilakukan oleh comScore menemukan jumlah pengunjung ke situs web bank secara online naik dua digit selama 12 bulan mulai Januari 2010 di enam negara yang melakukan survei. Tentunya ini merupakan kemajuan teknologi yang sangat membantu bagi manusia mengingat perannya sangat vital dalam dunia perbankan.

Sisi manfaat teknologi yang bermanfaat bagi manusia ini tentunya harus dijaga sebaik mungkin agar pelayanan E-Banking dapat bertahan dengan jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, dibutuhkan para ahli, sumber daya manusia, karyawan, alat teknologi dan ilmu manajemen yang baik agar bisa menjaga atau memberikan inovasi terhadap fungsi E-Banking ini. Terutama dari sisi manajemen yang merupakan nyawa dari sebuah perbankan karena melibatkan pihak teratas (Top Manager), pihak menengah (Middle Manager) hingga pihak terbawah (Low Manager). Ketiga elemen itulah yang bertanggung jawab atas keberdayaan manajemen yang baik di perbankan. Khususnya untuk memperoleh respon yang baik dari masyarakat tentang fasilitas E-Banking yang merupakan proyek andalan setiap bank di dunia.

Akan tetapi, setiap proyek dalam suatu perusahaan yang telah dibangun dengan manajemen yang baik pun, memiliki beberapa resiko yang dapat mengganggu bahkan merusak kestabilitasan hidup suatu perusahaan. Tak terkecuali proyek E-Banking. Ada sebuah kasus dimana nasabah tidak bisa mengakses akunnya secara online, nilai rekening yang secara tiba-tiba berkurang tanpa sepengetahuan pemiliknya, hingga dibajaknya data privasi nasabah bank.

Oleh karena itu, dalam perencanaannya membangun proyek dalam perusahaan, dibutuhkan   manajemen yang baik dan perlu diperhatikan dan merumuskan beberapa resiko yang akan dihadapi, baik itu resiko kecil, besar ataupun sangat besar yang dapat mengganggu kestabilitasan kehidupan suatu perusahaan.






 RUMUSAN MASALAH

Dari masalah yang telah dipaparkan, kelangsungan hidup suatu perbankan sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusianya. Karena SDM merupakan penggerak ilmu manajemen untuk diterapakan dalam perbankan. Oleh karena itu, dapat dirumuskan beberapa resiko atau masalah yang harus dihadapi, yaitu :

1.      Kerusakan fasilitas teknologi sebagai penunjang layanan E-Banking.
2.      Buruknya kualitas sumber daya manusia sebagai penggerak suatu perusahaan perbankan.
3.      Bobolnya sistem keamanan dan data pribadi nasabah dalam layanan E-Banking
4.      Proses pelayanan sistem online ketika mengakses web E-Banking saat server mengalami kerusakan atau maintenance.
5.      Kesalahan pada sistem sehingga data yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diinput oleh nasabah.

TUJUAN

Setelah dirumuskan beberapa masalah dan resiko terkait permasalahan IT pada Bank,  penelitian mengenai manajemen proyek dan resiko terkait permasalahan E-Banking pada bank ini memiliki tujuan yang untuk diterapkan, yaitu :

1.      Menghasilkan sebuah solusi dari beberapa masalah dan resiko yang telah dirumuskan.
2.      Mengetahui setiap permasalahan IT pada perbankan secara detail dan solusi untuk mengatasinya.
3.      Mengatahui sistem manajemen yang baik dan benar untuk diterapkan dalam proyek E-Banking dalam perbankan.
4.      Menciptakan pola pikir yang kreatif dan strategik bagi setiap pihak yang terlibat dalam E-Banking, baik yang melayani maupun yang dilayani.
5.      Memberikan pengetahuan pada pembaca mengenai kelebihan dan kekurangan layanan E-Banking, khususnya di Indonesia.
6.      Memberikan info tentang perilaku yang harus dilakukan agar terhindar dari resiko yang telah dirumuskan pada sub-bab sebelumnya dalam penggunaan E-Banking.

















BAB 2
TEORI PENELITIAN


PENGERTIAN BANK

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Kata bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banque atau banca yang berarti bangku. Para bankir Florence pada masa Renaissans melakukan transaksi mereka dengan duduk di belakang meja penukaran uang, berbeda dengan pekerjaan kebanyakan orang yang tidak memungkinkan mereka untuk duduk sambil bekerja.

LANDASAN HUKUM DAN FUNGSI PERBANKAN

Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana,menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat. Kegiatan menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.bank didirikan oleh Prof. Dr. Ali Afifuddin, SE. Inilah beberapa manfaat perbankan dalam kehidupan:

ü  Sebagai model investasi, yang berarti, transaksi derivatif dapat dijadikan sebagai salah satu model berinvestasi. Walaupun pada umumnya merupakan jenis investasi jangka pendek (yield enhancement).

ü  Sebagai cara lindung nilai, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai salah satu cara untuk menghilangkan risiko dengan jalan lindung nilai (hedging), atau disebut juga sebagai risk management.

ü  Informasi harga, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai sarana mencari atau memberikan informasi tentang harga barang komoditi tertentu dikemudian hari (price discovery).

ü  Fungsi spekulatif, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan kesempatan spekulasi (untung-untungan) terhadap perubahan nilai pasar dari transaksi derivatif itu sendiri.

ü  Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan gambaran kepada manajemen produksi sebuah produsen dalam menilai suatu permintaan dan kebutuhan pasar pada masa mendatang.
Terlepas dari funsi-fungsi perbankan (bank) yang utama atau turunannya, maka yang perlu diperhatikan untuk dunia perbankan, ialah tujuan secara filosofis dari eksistensi bank di Indonesia. Hal ini sangat jelas tercermin dalam Pasal empat (4) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang menjelaskan :

”Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak”.

Meninjau lebih dalam terhadap kegiatan usaha bank, maka bank (perbankan) Indonesia dalam melakukan usahanya harus didasarkan atas asas demokrasi ekonomi yang menggunakan prinsip kehati-hatian.4 Hal ini, jelas tergambar, karena secara filosofis bank memiliki fungsi makro dan mikro terhadap proses pembangunan bangsa.

PENGERTIAN E-BANKING

Perbankan Elekronik (bahasa Inggris: E-banking)E-banking yang juga dikenal dengan istilah internet banking ini adalah melakukan transaksi, pembayaran, dan transaksi lainnya melalui internet dengan website milik bank yang dilengkapi sistem keamanan. Dari waktu ke waktu, makin banyak bank yang menyediakan layanan atau jasa internet banking yang diatur melalui Peraturan Bank Indonesia No. 9/15/PBI/2007 Tahun 2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum. Penyelenggaraan internet banking merupakan penerapan atau aplikasi teknologi informasi yang terus berkembang dan dimanfaatkan untuk menjawab keinginan nasabah perbankan yang menginginkan servis cepat, aman, nyaman murah dan tersedia setiap saat (24 jam/hari, 7 hari/minggu) dan dapat diakses dari mana saja baik itu dari HP, Komputer, laptop/ note book, PDA, dan sebagainya.

Aplikasi teknologi informasi dalam internet banking akan meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan produktifitas sekaligus meningkatkan pendapatan melalui sistem penjualan yang jauh lebih efektif daripada bank konvensional. Tanpa adanya aplikasi teknologi informasi dalam internet banking, maka internet banking tidak akan jalan dan dimanfaatkan oleh industri perbankan. Secara umum, dalam penyediaan layanan internet banking, bank memberikan informasi mengenai produk dan jasanya via portal di internet, memberikan akses kepada para nasabah untuk bertransaksi dan meng-update data pribadinya.

Adapun persyaratan bisnis dari internet banking antara lain :
A.           Aplikasi mudah digunakan
B.           Layanan dapat dijangkau dari mana saja
C.           Murah
D.           Dapat dipercaya
E.            Dapat diandalkan (reliable).

Di Indonesia, internet banking telah diperkenalkan pada konsumen perbankan sejak beberapa tahun lalu. Beberapa bank besar baik BUMN atau swasta Indonesia yang menyediakan layanan tersebut antara lain BCA, Bank Mandiri, BNI, BII, Lippo Bank, Permata Bank dan sebagainya. Internet banking telah memberikan keuntungan kepada pihak bank antara lain:

A.           Business expansion. Dahulu sebuah bank harus memiliki sebuah kantor cabang untuk beroperasi di tempat tertentu. Kemudian hal ini dipermudah dengan hanya meletakkan mesin ATM sehingga dia dapat hadir di tempat tersebut. Kemudian ada phone banking yang mulai menghilangkan batas fisik dimana nasabah dapat menggunakan telepon untuk melakukan aktivitas perbankannya. Sekarang ada internet banking yang lebih mempermudah lagi karena menghilangkan batas ruang dan waktu.

B.           Customer loyality. Khususnya nasabah yang sering bergerak (mobile), akan merasa lebih nyaman untuk melakukan aktivitas perbankannya tanpa harus membuka account di bank yang berbeda-beda di berbagai tempat. Dia dapat menggunakan satu bank saja.

C.           Revenue and cost improvement. Biaya untuk memberikan layanan perbankan melalui Internet Banking dapat lebih murah daripada membuka kantor cabang atau membuat mesin ATM.

D.           Competitive advantage. Bank yang memiliki internet banking akan memiliki keuntungan dibandingkan dengan bank yang tidak memiliki internet banking. Dalam waktu dekat, orang tidak ingin membuka account di bank yang tidak memiliki fasilitas Internet Banking.

E.            New business model. Internet Banking memungkinan adanya bisnis model yang baru. Layanan perbankan baru dapat diluncurkan melalui web dengan cepat.






 FASILITAS E-BANKING

Berbagai jenis teknologinya diantaranya meliputi :

A.     Anjungan Tunai Mandiri (Automated Teller Machine)
B.     Sistem Aplikasi Perbankan (Banking Application System)
C.     Sistem Penyelesaian Bruto Waktu-Nyata (Real-Time Gross Settlement System)
D.     Perbankan Daring (Internet Banking)
E.      Sistem Kliring Elektronik

Bank Indonesia sendiri lebih sering menggunakan istilah Teknologi Sistem Informasi Perbankan untuk semua terapan teknologi informasi dan komunikasi dalam layanan perbankan, atau lebih populer dengan istilah perbankan elektronik (electronic banking)











BAB 3
METODOLOGI


 PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA

            Dalam penyusunan penelitian terkait permasalahan IT di Perbankan ini, data dan objek yang berhasil dikumpulkan untuk dibuat sebuah kajian melalui beberapa cara metode, yaitu melalui observasi atau pengamatan tentang informasi permasalahan IT di Perbankan yang sedang mencuat, lalu mengutip survey dari beberapa lembaga survey yang telah melakukan survey terkait berita perkembangan permasalahan IT di Perbankan, dan beberapa informasi terkait yang beredar di internet dengan berbagai sumber terpercaya dan relevan.

PENYAJIAN DATA

Pembahasan materi ini disajikan dalam bentuk makalah ilmiah dibantu dengan tabel, grafik, dan diagram yang bertujuan untuk memudahkan dalam pengambilan kesimpulan dan dalam membaca data.

Data yang akan disajikan dalam bentuk makalah ini yaitu berita tentang permasalahan IT di Perbankan. Dibantu dengan tabel, grafik, dan diagram yang mengilustrasikan perkembangan layanan E-Banking di tiap-tiap bank, kepuasan nasabah terhadap layanan E-Banking, kasus yang pernah terjadi terkait layanan E-Banking di Indonesia, dan lain sebagainya.


BAB 4
PEMBAHASAN, KESIMPULAN, DAN SARAN

PEMBAHASAN

Internet banking merupakan salah satu contoh modernisasi informasi teknologi dalam dunia perbankan. seperti dijelaskan pada artikel di atas, Internet banking adalah sebuah jaringan internet yang dipergunakan  untuk melakukan transaksi ( transfer uang ), membayar berbagai macam tagihan (listrik, telepon) , melakukan cek saldo tabungan dan lainnya serta merupakan salah satu pelayanan perbankan tanpa cabang, yaitu berupa fasilitas yang akan memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi perbankan tanpa perlu datang ke kantor cabang. hal ini sangat memudahkan para nasabah yang suatu ketika tidak bisa bertransaksi dengan mendatangi kantor cabang. seperti contoh orang yang sibuk berbisnis, orang yang memiliki pekerjaan yang menyita waktu, atau dalam keadaan cuaca buruk nasabah menjadi enggan untuk pergi ke kantor cabang, masih bisa bertransaksi melalui fasilitas Internet Banking.

Penggunaan layanan E-Banking begitu diminati oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia, hal ini dibuktikan oleh lembaga survey comScore yang melakukan survey di beberapa negara Asia berikut penyajian datanya :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3qPTzj-7_tT9Jj8-yeJG7zQE4OnH_dQ_EAQrrW_Gvhp5axk9z-ivtjOMAwkDxJga3uoEjFybyjEfObh8znTNDBuCJ1lMRkan2TDS48m_EaxxsWoG0CNk-8IdcFqyTciu2wEoU6DT7lc_s/s320/1.jpg
Pertumbuhan Penggunaan Layanan E-Banking (dalam satuan juta)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj339XyCiQtc24bQR7xmUmSLUVrQkThggdHHNAKOWxLlSpLfIoWNzUV9QvOh_6hamUD-0N-77gGONUwV2Npd-mh7lOLdeSwJYHm6H-ydGsmBfQnpSmTPfPahIlgrDX1bOHwcXOoI1FbcIW9/s320/2.jpg


Akan tetapi, dilihat dari sisi positif tentu saja ada sisi negatifnya, Internet Banking sangat riskan untuk soal keamanan kata sandi sehingga banyak orang yang enggan menggunakan fasilitas Internet Banking ini. selain itu, masyarakat masih banyak yang tidak mengerti dalam penggunaan Internet (Gaptek) sehingga memilih bertransaksi dengan cara mendatangi kantor cabang.

Selain itu, lubang keamanan (security hole) akan selalu ada, hal ini bisa diamati dari situs web yang melaporkan adanya lubang keamanan setiap hari. Namun bisnis tidak dapat berhenti karena adanya potensi lubang keamanan.

Untuk sekadar transaksi yang bersifat informatif (tidak ada pengurangan saldo) maka cukup menggunakan sandi lewat (password) untuk masuk, tetapi untuk transaksi yang sifatnya memindahkan/mengurangi saldo nasabah diminta untuk memasukan pin yang dihasilkan oleh suatu alat yang biasa disebut token atau pin. Alat ini akan mengeluarkan deretan angka (biasanya 6 digit) yang hanya identik dengan rekening nasabah tersebut. Jadi token lain tidak mungkin bisa digunakan pada rekening. Yang dapat dilakukan adalah meningkatkan tingkat kesulitan untuk masuk dengan menggunakan pengamanan-pengamanan, dinding api (firewal) & IDS (dalam kasus server Internet). kejahatan siber yang merupakan kejahatan di dunia maya (siber) sangat memungkinkan data nasabah di sadap pada saat melakukan transaksi perbankan elektronik.

Pemerintah telah menetapkan peraturan perundangan tentang Informasi dan Transaksi Elektronika (ITE). Menurut staf ahli menteri komunikasi dan informatika bidang hukum, Edmon makarim pelaku pembobolan bisa dinilai melanggar pasal 30, 34, dan 36 UU ITE.

Pasal30ayat3
“Dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses komputer dan/atau Sistem  elektronik dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol sistem pengamanan”

Untuk melihat sanksi apa yang dapat menjerat pelaku, digunakan pasal 52 di mana ancaman hukumannya dipidana dengan pidana paling lama 12 (dua belas) tahun atau denda paling banyak Rp12.000.000.000 (dua belas miliar rupiah)

Tapi, menurut Edmon, berhubung jika data yang dibobol merupakan data strategis, hukuman masih bisa ditambahkan dua per tiga sesuai dengan pasal 52 ayat 3.






Adapun pasal 52 ayat 3 tersebut berbunyi,:

"Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 sampai dengan pasal 37 ditujukan terhadap komputer dan/atau Sistem elektronik serta Informasi Elektronik dan/atau dokumen elektronik milik pemerintah dan/atau badan strategis termasuk dan tidak terbatas pada lembaga pertahanan, bank sentral, perbankan, keuangan, lembaga internasional, otoritas penerbangan diancam dengan pidana maksimal ancaman pidana pokok masing-masing pasal ditambah dua pertiga”

Dengan proses keamanan dan penetapan pearaturan perundangan seperti itu, pemerintah mengharapkan dapat meminimalisir tindak kriminal yang memanfaatkan fasilitas ITE. Tetapi kasus kriminalitas terkait ITE khusunya E-Banking tetap saja merebak  berikut ini merupakan salah satu contoh kasus yang terjadi tentang bobolnya sistem keamanan E-Banking  yang pernah terjadi di Indonesia :

Masih ingat  pembobolan internet banking milik bank BCA pada tahun 2001? Kasus tersebut dilakukan oleh seorang mantan mahasiswa ITB Bandung dan juga merupakan salah satu karyawan media online (satunet.com) yang bernama Steven Haryanto. Anehnya Steven ini bukan Insinyur Elektro ataupun Informatika, melainkan Insinyur Kimia. Ide ini timbul ketika Steven pernah salah mengetikkan alamat website. Dia telah membuat beberapa situs yang sama persis dengan situs internet banking BCA yang beralamat di www.klikbca.com, seperti:
wwwklikbca.com
kilkbca.com
clikbca.com
klickbca.com
klikbac.com
Jika masuk ke empat situs itu, Anda akan mendapatkan situs internet yang sama persis dengan situs klikbca.com. Hanya saja saat melakukan login, Anda tidak akan masuk ke fasilitas internet banking bca dan akan tertera pesan "The page cannot be displayed". Fatalnya, dengan melakukan login di situs-situs itu, user name dan PIN internet Anda akan terkirim pada sang pemilik situs.

Karena perbuatannya itu Steven meminta maaf kepada pihak Bank Central Asia (BCA), dan permintaan maaf itu dikirimkan via email kepada BCA, Rabu (6/6/2001) dan ditembuskan pada redaksi detikcom dan Satunet.com.

Dalam pernyataannya, Steven menyatakan menyesal dan mengakui telah menimbulkan kerugian kepada pihak BCA dan pihak pelanggan yang kebetulan masuk ke situs palsu tersebut. Namun Steven menyatakan menjamin bahwa dia tidak pernah dan tidak akan menyalahgunakan data tersebut , dan  juga menyerahkan kembali data user yang didapatkannya kepada BCA.

Pada contoh kasus diatas dijelaskan bahwa seseorang dapat dengan mudah membobol keamanan pin para nasabah dari suatu bank konvensinal. hal ini sangat merugikan baik dari pihak bank maupun pihak nasabah. bisa dibayangkan berapa kerugian yang harus ditanggung pihak bank dan nasabah apabila si pelaku berniat untuk membobol rekening yang telah ia ketahui kode sandinya. seharusnya pihak bank dapat menerapkan sistem keamanan yang super ketat untuk fasilitas Internet Bankingnya karena ini menyangkut data pribadi suatu nasabah yang sangat penting. jangan sampai ada suatu oknum yang sengaja membuat website duplikat dari website internet banking suatu bank karena telah terbukti, hal ini merupakan modus kejahatan yang telah dilakukan untuk membobol data bahkan rekening nasabah bank. website bank juga harus memiliki ciri-ciri khusus yang tidak bsa ditiru sehingga nasabah dengan mudah dapat menerka mana website asli atau palsu. selain itu para nasabah juga harus teliti dan ekstra hati-hati dalam melakukan transaksi Internet Banking, perhatikan tempat yang anda pilih, jangan sampai ada yang melihat ketika anda sedang mengetik password, dan dimanapun tempatnya, baik di warnet, komputer rumah, atau di gadget, selalu log-out akun internet banking anda untuk mencegah pembajakan data akun anda karena siapapun orangnya baik teman dekat bahkan keluarga, bukan tidak mungkin akan membobol rekening yang anda miliki.



















KESIMPULAN

ü  Permasalahan bank terkait dengan manajemen Informatika kelemahan terbesar terletak pada fasilitas Internet Banking.

ü  Pada kasus pembobolan bank pada tahun 2001, kesalahan terletak pada pihak nasabah. karena nasabah tidak teliti dalam memasukkan url bank tersebut dengan benar sehingga masuk ke website tiruan yang dibuat oleh hacker.

ü  Bank belum memiliki sistem keamanan yang sangat ketat pada saat itu, sehingga para cracker dengan mudah membuat suatu jebakan untuk membobol data para nasabahnya

ü  Diperlukan sumber daya manusa yang berkualitas, ahli, dan jujur dalam me-manage suatu proyek E-Banking di Bank

ü  Sistem keamanan internet di Indonesia perlu ditingkatkan mengingat Indonesia terdaftar sebagai salah satu negara yang jumlah kasus cyber crime sangat tinggi di dunia, khsusunya untuk pengamanan E-Banking







SARAN

Tips Aman E-banking

ü  Jangan memberitahukan kode akses/nomor pribadi SMS Banking Anda kepada orang lain

ü  Setiap melakukan transaksi melalui SMS Banking, tunggulah beberapa saat hingga Anda menerima respon balik atas transaksi tersebut.

ü  Gunakan username ataupun password berupa kombinasi huruf dan angka.

ü  Cocokkan URL address internet banking dengan brosur yang disediakan oleh pihak bank, waspadalah dengan situs palsu. Sebagai contoh, jika Anda nasabah Bank Mandiri, maka alamat yang benar adalah http://www.bankmandiri.co.id bukan http://www.bank-mandiri.co.id.

ü  Jangan pernah mengakses internet banking menggunakan koneksi umum, misal warnet, wifi kampus, wifi mall, dsb. karena rentan akan pencurian data.

ü  Jangan pernah menuliskan username dan password secara bersamaan pada secarik kertas, handphone, dsb.

ü  Segera log out jika Anda memang telah selesai dengan aktivitas internet banking Anda.

ü  Cetaklah buku tabungan Anda secara berkala untuk mencocokkan data transaksi Anda.

DAFTAR PUSTAKA